Pesawat C-17 yang membawa tiga Senator AS mendarat dan singgah selama tiga jam di Taipei pada Minggu (6/6). Biasanya, pejabat AS menggunakan jet pribadi untuk melakukan kunjungan.
Itu merupakan kunjungan C-17 pertama ke Taiwan setidaknya sejak 1995.
Beijing sendiri telah mengkritik kunjungan tiga Senator AS tersebut, yaitu Tammy Duckworth dan Chris Coons dari Demokrat, serta Dan Sullivan dari Republik. Namun tidak ada tanggapan atas kehadiran pesawat C-17.
Kantor berita resmi
Xinhua tidak melaporkan perjalanan tersebut. Sedangkan Kementerian Luar Negeri dan Kantor Urusan Taiwan menolak untuk berkomentar.
Surat kabar The Global Times sendiri menahan diri untuk mengomentari kehadiran pesawat militer AS tersebut, dengan menyebutnya sebagai kolusi AS-Taiwan.
Mengutip para ahli, surat kabar itu menyebut, sumbangan 750 ribu vaksin Covid-19 dari AS ke Taiwan tampaknya dimaksudkan untuk menyembunyikan pertukaran militer.
Publik di China kemudian bereaksi, para tokoh nasionalis menuntut pemerintah untuk bertindak lebih kuat, seperti dimuat
Bloomberg.
Di Weibo, klip video pesawat C-17 milik AS ketika tiba di Bandara Songshan, Taipei menjadi viral.
“Garis merah kami bukanlah garis merah. Jika ini masalahnya, bagaimana orang asing dapat memperlakukan Taiwan sebagai bagian dari China?" ujar sebuah akun.
“Ini adalah gerakan mengiris alami yang terus menekan garis merah Anda,†kata akun lainnya.
Direktur program opini publik dan kebijakan luar negeri Lowy Institute, Natasha Kassam mengatakan, China dan AS telah membuat perubahan signifikan terhadap kebijakan Taiwan, meski status quo tetap berlangsung.
“AS melampaui praktik masa lalu, tetapi ini adalah respons terhadap sikap China," jelasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: