Pertemuan tersebut dilaksanakan untuk memperingati 30 tahun hubungan kemitraan antara ASEAN dan China.
Hasil pertemuan sendiri masih dinegosiasikan, namun Menlu Retno Marsudi mengungkap beberapa poin yang dibahas Indonesia kepada para menlu ASEAN dan China, khususnya mengenai isu Myanmar.
Ia mengatakan para menlu harus memastikan tindak lanjut dari 5 poin konsensus yang telah disepakati para pemimpin ASEAN dalam pertemuan 24 April lalu.
"Hal kedua yang saya sampaikan mengenai penunjukkan special envoy. Penunjukkan special envoy harus segera dilakukan," ujarnya dalam konferensi pers virtual usai pertemuan.
Retno mengatakan, special envoy atau utusan khusus perlu diberikan pedoman kebijkana yang jelas dan sesuai dengan 5 poin konsesnsus ASEAN.
Utusan tersebut harus mendapatkan akses untuk berbicara dan komunikasi dengan semua pihak.
Selain itu, Retno menyebut, Indonesia menekankan pentingnya transparansi dalam implementasi 5 poin konsensus tersebut.
Sementara itu, dimuat
CGTN, Menlu Wang Yi menyatakan kesediaan China untuk terus memainkan peran konstruktif dan siap bekerja sama dengan ASEAN untuk menangani masalah Myanmar.
"China bersedia bersama-sama memajukan semua pihak di Myanmar untuk mengutamakan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama, menjaga ketenangan dan menahan diri, serta menghilangkan segala bentuk kekerasan," lapor
CGTN.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: