Setelah sidang pengadilan di Naypyidaw pada Senin (8/6), Suu Kyi meminta bantuan atas nama sembilan orang yang menjadi tahanan rumah bersamanya.
"Kami harus membeli kebutuhan setiap dua pekan dan sekarang saya tidak punya uang tunai lagi. Jadi saya ingin meminta mereka melalui pengacara saya, jika memungkinkan," ujar Suu Kyi, seperti dikutip dari
Coconuts Yangon.
Pengacara penasihat negara itu, Min Min Soe mengatakan pihak junta telah menawarkan diri untuk memberikan permintaan tersebut, namun Suu Kyi menolaknya.
“Dia bertanya apakah saya bisa melakukannya. Departemen terkait (dari junta) mengatakan mereka akan mengaturnya, tetapi dia tidak menginginkannya," jelas Min Min Soe.
Min Min Soe mengungkap, saat ini pihaknya sedang bernegosiasi dengan junta untuk memenuhi kebutuhan Suu Kyi.
“Tim hukum hanya akan berkonsultasi dengan keluarga dan tidak menerima sumbangan,†tambahnya.
Selain itu, Suu Kyi meminta pengacaranya untuk mengatur pertemuan dengan mantan Presiden U Win Myint dan Walikota Naypyidaw Dr Myo Aung di pengadilan nanti yang akan digelar setiap hari Senin.
Menurut pengadilan, Suu Kyi diadili untuk lima tuduhan, termasuk memiliki walkie-talkie tanpa izin dan melanggar pembatasan virus coronan. Pengadilan diperkirakan akan memberikan putusan dalam waktu 180 hari.
Di media sosial, publik Myanmar menyampaikan rasa simpati pada Suu Kyi.
“Air mata menggenang di mata saya ketika saya membaca transkrip tentang apa yang dia katakan. Saya merasa menyesal karena kami tidak dapat melakukan apa-apa sekarang," tulis Sandar Moe di Facebook-nya.
“Semangatnya penuh hormat. Saya menangis. Biarkan pengacaranya memberi tahu publik berapa banyak yang dia dapatkan (dari sumbangan junta). Kami di sini untuk memberikan apa pun yang dia inginkan,†tulis pengguna lain bernama Myo Kyaw.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: