Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Macron Ditampar Warga, Jean Castex: Demokrasi Bukan Berarti Kekerasan Dan Agresi Verbal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 09 Juni 2021, 06:44 WIB
Macron Ditampar Warga, Jean Castex: Demokrasi Bukan Berarti Kekerasan Dan Agresi Verbal
Presiden Macron mengunjungi sebuah sekolah pariwisata di tenggara Prancis, Selasa 8 Juni 2021/Net
rmol news logo Perdana Menteri Jean Castex mengecam insiden 'penamparan Macron'.  Ia mengatakan, bahwa demokrasi bukan berarti boleh melakukan kekerasan. Apa yang menimpa Presiden Emmanuel Macron sama sekali tidak dibenarkan.

"Demokrasi berarti debat dan ketidaksepakatan, dan itu sah. Namun, dalam hal apa pun tidak boleh berarti dibarengi dengan kekerasan, agresi verbal dan bahkan lebih sedikit serangan fisik," kata Castex saat berbicara pada Majelis Nasional tak lama setelah peristiwa itu, seperti dikutip dari BBC.

Presiden Emmanuel Macron telah ditampar wajahnya oleh seorang pria dalam kunjungan resmi ke tenggara Prancis, Selasa (8/6).

Saat berkeliling desa Tain-l'Hermitage di wilayah Drome, Macron melintasi penghalang untuk  menyapa seorang pria yang, alih-alih berjabat tangan, malah menampar wajah pria berusia 43 tahun itu.

Sambil menampar Macron, pria itu meneriakkan 'Turunkan Macron-isme' dan 'Montjoie, Saint-Denis' -- sebuah seruan perang Kerajaan Prancis lama, mengacu pada panji Raja Charlemagne.

Pengawal Macron dengan cepat turun tangan dan dua orang ditangkap atas serangan itu.

Pemimpin sayap kiri Jean-Luc Mélenchon mentweet 'solidaritas dengan presiden' segera setelah peristiwa tamparan itu.

Dan pemimpin sayap kanan Marine Le Pen memposting kecamannya sendiri, dengan mengatakan bahwa debat demokrasi bisa saja sengit, tapi itu tidak pernah bisa mentolerir kekerasan fisik.

Macron sedang melakukan tur ke Prancis dan baru saja mengunjungi sebuah sekolah hotel di Tain-l'Hermitage sebelum peristiwa itu terjadi. Kunjungan presiden dilakukan jelang pembukaan kembali bar dan restoran Prancis, setelah tujuh bulan ditutup karena pembatasan Covid-19. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA