The New York Times melaporkan, wanita 31 tahun itu dijadwalkan hadir di Pangadilan Distrik Federal di Washington, Amerika Serikat (AS) pada Kamis pagi (10/6).
Sidang digelar setelah aparat penegak hukum AS melakukan penyelidikan selama hampir dua tahun atas peran Aispiro sebagai kaki tangan suaminya, Joaquin Guzman Loera alias El Chapo.
Aispiro yang merupakan mantan ratu kecantikan berkewarganegaraan ganda AS-Meksiko itu diketahui telah ditangkap oleh otoritas AS di Bandara Internasional Dulles, Washington pada Februari.
Bukan hanya dianggap bersekongkol untuk menjalankan kartel narkoba, Aispiro juga diduga ikut terlibat dalam insiden kaburnya El Chapo dari penjara Altiplano Meksiko pada Juli 2015.
Ada banyak yang menduga ia akan membocorkan informasi mengenai suami, mitra bisnis, dan kerabatnya untuk mendapatkan hukuman yang lebih ringan berdasarkan kesepakatan dengan pemerintah AS.
Tetapi menurut sebuah sumber, perjanjian pembelaannya tidak mengharuskan Aispiro untuk bekerja sama dengan pihak berwenang AS.
Aispuro menghadapi hukuman 10 tahun penjara seumur hidup jika terbukti bersalah atas tuduhan konspirasi dengan El Chapo. Namun karena kesepakatan dengan pemerintah, ia bisa mendapat hukuman yang jauh lebih ringan.
Kasus Aispuro sendiri tidak biasa karena lembaga penegak hukum AS cenderung tidak mengadili para istri bandar narkoba. Kendati begitu Aispuro adalah dilaporkan memiliki sejarah panjang dalam bisnis narkoba. Ayahnya, Ines Coronel Barreras merupakan salah satu ajudan utama El Chapo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: