Itu pendapat yang disampaikan oleh penulis bernama Rebecca Alter dalam tulisannya yang diunggah di
Vulture bulan lalu.
Ekonom Thomas Friedman pada 1996 membuat sebuah hipotesis dalam tulisannya berjudul “The Golden Arches Theory of Conflict Prevention" di New York Times.
"Tidak ada dua negara yang keduanya memiliki McDonald's yang pernah berperang melawan satu sama lain," tulis Friedman.
Ia mengatakan, McDonald's merupakan tanda dari fenomena negara-negara yang berintegrasi dengan ekonomi global. Dengan kata lain, McDonald's merupakan metafora yang tepat untuk hegemonisasi kapitalis Amerika.
"K-Pop tentu saja adalah lensa yang ideal untuk memahami masa kini," kata Alter.
BTS atau juga dikenal dengan Bangtan Boys merupakan wajah dari K-Pop saat ini. Boyband tersebut berisikan tujuh anggota, yaitu Jin, Suga, J-Hope, RM, Jimin, V, dan Jungkook. Daya tarik mereka melampaui batas negara, bahasa, dan usia. Dengan kata lain, penggemar mereka bersifat universal.
Dan BTS Meal, kolaborasi McDonald's dan BTS tidak lain sebagai kombo sempurna.
Berisikan Mc Chicken Nugget, French Frie, Coca cola, dan dua macam saus, menu tersebut ditunggu-tunggu oleh para ARMY, penggemar BTS, yang jumlah tidak sedikit.
Kemunculan BTS Meal juga disiapkan dengan sempurna, ketika boyband tersebut meluncurkan single terbarunya bertajuk "Butter" di YouTube, dan sudah memecahkan beberapa Guinness World Records untuk terbanyak.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.