Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

ILO: Pekerja Anak Bertambah Hingga 160 Juta, Setengahnya Lakukan Pekerjaan Berbahaya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 10 Juni 2021, 12:48 WIB
ILO: Pekerja Anak Bertambah Hingga 160 Juta, Setengahnya Lakukan Pekerjaan Berbahaya
Pekerja anak/Net
rmol news logo Jumlah pekerja anak di dunia mengalami kenaikan untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir. Kenaikan juga didorong oleh krisis pandemi Covid-19.

Demikian laporan bersama yang dirilis oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan badan anak-anak PBB, UNICEF, pada Kamis (10/6).

Laporan itu menyebut, jumlah pekerja anak mencapai 160 juta pada awal tahun 2020, meningkat 8,4 juta dalam empat tahun sebelumnya. Padahal pada 2000 hingga 2016, jumlah pekerja anak menyusut hingga 94 juta.

Sebanyak 97 juta dari 160 juta pekerja anak merupakan anak laki-laki.

Namun persentase anak yang menjadi pekerja anak tetap sama seperti tahun 2016. Sehingga pertumbuhan penduduk meningkat secara signifikan.

Ketika krisis Covid-19 dimulai, hampir satu dari 10 anak di seluruh dunia terjebak dalam pekerja anak, dengan wilayah Afrika sub-Sahara yang paling parah terkena dampaknya.

"Dan risiko pandemi memperburuk situasi secara signifikan," kata laporan tersebut, seperti dikutip Channel News Asia.

Dalam laporan itu, ILO dan UNICEF memperingatkan, tanpa adanya tindakan segera yang diambil, maka hampir 50 juta anak lainnya dapat terjebak pada pekerja anak untuk dua tahun ke depan. Atau totalnya, akan ada 210 juta pekerja anak di dunia.

Di samping itu, ILO dan UNICEF juga menyampaikan kekhawatiran terhadap meningkatnya jumlah anak yang melakukan pekerjaan berbahaya, yang dianggap mempengaruhi perkembangan, pendidikan, seperti pertambangan atau dengan mesin berat, dan bekerja lebih dari 43 jam seminggu.

Pada awal 2020, sebanyak 79 juta anak dianggap melakukan pekerjaan berbahaya, naik 6,5 juta dari empat tahun sebelumnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA