Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pesan China Sebelum Pertemuan Biden-Putin: AS Dan Rusia Harus Kurangi Senjata Nuklir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 13 Juni 2021, 08:01 WIB
Pesan China Sebelum Pertemuan Biden-Putin: AS Dan Rusia Harus Kurangi Senjata Nuklir
Menteri Luar Negeri China Wang Yi/Net
rmol news logo   China memberikan pesan sebelum pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 16 Juni di Jenewa. Beijing mendesak Amerika Serikat  (AS) dan Rusia untuk lebih mengurangi persenjataan nuklir.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri China Wang Yi ketika berpidato di Konferensi Pelucutan Senjata yang didukung PBB di Beijing pada Jumat (11/6), seperti dimuat Reuters.

Wang mengatakan, pengurangan senjata nuklir dari dua kekuatan tersebut akan memacu pelucuran senjata nuklir multilateral.

"China menentang pengembangan dan penyebaran sistem pertahanan rudal regional dan global oleh negara tertentu yang merusak stabilitas strategis, dan China menentang penyebaran rudal balistik jarak menengah berbasis darat oleh negara yang sama di sekitar negara lain," ujar Wang.

Sementara itu, AS sendiri menyebut China berupaya untuk meningkatkan kekuatan dan pengaruhnya di Asia Pasifik. China juga termasuk kekuatan nuklir, namun dengan tingkat persenjataan yang jauh lebih kecil.

Utusan khusus pelucutan senjata AS Robert Wood pun mendesak China agar terlibat dalam pembicaraan bilateral tentang pengurangan risiko dan stabilitas strategis, sejalan dengan pernyataan sebelumnya.

“Hingga saat ini, China telah menolak upaya AS untuk memulai pembicaraan bilateral tentang pengurangan risiko dan stabilitas strategis,” kata Wood.

Menanggapi hal tersebut, Wang mengatakan tindakan intimidasi sepihak dari AS adalah akar penyebab masalah nuklir Iran.

"Untuk kembali ke kesepakatan, mencabut sanksi terhadap Iran terlebih dahulu adalah hal yang wajar untuk dilakukan," ucap Wang.

Pada 2018, Presiden Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran 2015. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA