Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kemenlu Palestina: Netanyahu Korbankan Darah Palestina Demi Selamatkan Dirinya Sendiri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 14 Juni 2021, 06:46 WIB
Kemenlu Palestina: Netanyahu Korbankan Darah Palestina Demi Selamatkan Dirinya Sendiri
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu/Net
rmol news logo Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha menyelamatkan dirinya sendiri dengan mengorbankan darah Palestina.

Itulah sepenggal pernyataan terbaru dari Kementerian Luar Negeri Palestina tentang pemimpin negara Yahudi tersebut.

"Netanyahu berusaha mencegah lawan politiknya membentuk pemerintahan dengan meningkatkan ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Minggu (13/6).

"Netanyahu dan timnya telah mengandalkan spiral kekerasan berdarah sejak 2009 untuk mempertahankan kubu kanan dan radikal kanan di negara pendudukan," lanjut pernyataan tersebut.

Kemenlu Palestina juga mengatakan apa yang dilakukan Netanyahu semata-mata untuk menyelamatkan dirinya dari pengadilan Israel.

“Netanyahu melakukan semua ini untuk membebaskan dirinya dari kursi bersalah di pengadilan dengan mengorbankan darah Palestina dan masa depan generasi Palestina," kata mereka.

Pernyataan Kemenlu Palestina itu datang menjelang penentuan masa depan nasib politik pemimpin terlama Israel itu, yang akan diputuskan pada Minggu (13/6) sore waktu setempat, ketika Parlemen akan mengadakan mosi percaya pada pemerintahan baru yang akan menggulingkan Netanyahu dari kekuasaan untuk pertama kalinya dalam 12 tahun.

Netanyahu akan digantikan oleh mantan kepala staf yang sekarang menjadi saingan politiknya, Naftali Bennett.

Tak jauh beda dengan Netanyahu, Bennett juga menentang negara Palestina dan percaya Israel harus mencaplok sebagian besar Tepi Barat yang diduduki. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA