Dalam komunike bersama yang ditandatangani pada Minggu (13/6), para pemimpin G7 menyoroti pelanggaran hak asasi manusia oleh China di Xinjiang, perlunya menjaga otonomi Hong Kong, serta pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Pernyataan G7 ditanggapi oleh Taiwan. Jurubicara kantor kepresidenan, Xavier Chang menyampaikan apresiasinya atas dukungan tujuh kekuatan besar dunia itu.
Menurutnya, Taiwan dan negara-negara G7 memiliki nilai-nilai dasar yang sama, yaitu demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia.
"Taiwan pasti akan mematuhi perannya sebagai anggota kawasan yang bertanggung jawab, dan juga akan dengan tegas mempertahankan sistem demokrasi dan menjaga nilai-nilai universal bersama," kata Chang, seperti dimuat
Channel News Asia.
Ia mengatakan Taiwan akan terus memperdalam kemitraannya dengan negara-negara G7 dan negara-negara lain yang berpikiran sama dan berusaha untuk mendapatkan dukungan yang lebih besar dari komunitas internasional.
Chang menyebut, Taiwan juga akan dengan tegas menyumbangkan "kekuatan terbesar" untuk kebaikan bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.
Negara-negara anggota G7 tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Namun negara-negara itu telah memperkuat dukungan mereka bagi Taiwan, khususnya Amerika Serikat (AS).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: