Begitu dikatakan Juru Bicara Kedutaan Besar China di Inggris, membantah apa yang disebut sistem internasional berbasis aturan yang diadvokasi pada KTT G7 yang diadakan di Cornwall, Inggris.
“Kami selalu percaya bahwa negara, besar atau kecil, kuat atau lemah, miskin atau kaya, adalah sama, dan bahwa urusan dunia harus ditangani melalui konsultasi oleh semua negara," kata juru bicara itu dalam pernyataannya yang diterbitkan di situs web kedutaan pada hari Sabtu (12/6).
"Hari-hari ketika keputusan global didikte oleh sekelompok kecil negara sudah lama berlalu," tulis pernyataan itu.
Pernyataan jubir Kedubes Inggris itu dibuat sebagai tanggapan terhadap AS yang sepertinya memanfaatkan peluang tersebut di G7 dengan harapan menjalin ikatan dengan negara-negara Barat lainnya dan menjaga apa yang disebut sistem internasional berbasis aturan.
"Hanya ada satu perangkat aturan untuk dunia, yaitu norma dasar hubungan internasional berdasarkan prinsip-prinsip Piagam PBB, bukan yang disebut aturan yang dirumuskan oleh sejumlah kecil negara," kata juru bicara itu, seperti dikutip dari
Global Times, Senin (14/6).
Ia berharap, negara-negara terkait akan mengambil langkah nyata untuk menegakkan prinsip-prinsip Piagam PBB, mengambil inisiatif untuk menjaga peran inti PBB, dan melakukan upaya nyata untuk kemenangan awal atas virus corona.
"Serta untuk merespons perubahan iklim secara efektif dan bekerja untuk pemulihan ekonomi global yang kuat," demikian pernyataan juru bicara itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: