Muslihi mengaku bahwa dirinya memang sengaja memblokir pencalonan almarhum Rafsanjani dalam pilpres yang kemudian dimenangkan oleh Hassan Rouhani.
Muslihi, yang pernyataannya muncul dalam wawancara video yang dibagikan di media sosial pada Senin (14/6), mengatakan dia menyerahkan laporan pada 2013 ke badan pemeriksaan tertinggi Iran, Dewan Wali, di mana dia memproyeksikan Rafsanjani akan memenangkan pemilihan jika diizinkan untuk bersaing dalam pemilihan presiden saat itu, yang dia catat tidak akan mewakili kepentingan rezim masa itu.
“Saya merinci dalam dua halaman pro dan kontra menyetujui pencalonan Rafsanjani,†kata Muslihi, yang adalah menteri intelijen pada masa kepresidenan Mahmud Ahmadinejad, seperti dikutip dari
Anadolu Agency.
“Saya melakukan ini berdasarkan kepentingan rezim. Saya menarik perhatian pada biaya berdasarkan perlindungan rezim. Saya sampai pada kesimpulan bahwa memveto pencalonannya akan menjadi kepentingan rezim," katanya.
"Saya juga mencantumkan buktinya. Saya juga menghadiri pertemuan Dewan Wali dan saya memberi tahu mereka apa yang telah saya capai," lanjut Muslihi.
Rafsanjani, yang meninggal pada Januari 2017 dalam usia 82 tahun, adalah presiden Iran antara 1989-1997.
Rafsanjani adalah salah satu pemimpin revolusi Islam 1979 di Iran. Dia berselisih dengan Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei atas hubungan internasional negara itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: