Persiapan dilakukan menjelang pawai bendera untuk peringatan Hari Yerusalem yang seharusnya digelar pada 10 Mei, namun ditunda lantaran pertempuran antara IDF dan Hamas.
Pawai telah diberikan diizin untuk digelar dan berpotensi menjadi sumber bentrokan dengan warga Palestina.
"Situasi di wilayah Palestina tidak stabil dan kami siap untuk pecahnya pertempuran baru," kata Kepala Staf IDF Aviv Kohavi pada Senin malam (14/6), seperti dimuat
The Times of Israel.
Dalam laporan media Israel itu, IDF mengerahkan baterai pencegat rudal Iron Dome di seluruh negeri dan mengirim pasukan tambahan ke Tepi Barat. Polisi Israel juga bersiaga tinggi, mengerahkan lebih dari 2.000 petugas di seluruh Yerusalem untuk acara tersebut.
Sementara itu, Hamas dan Otoritas Palestina telah memberikan kecaman atas rencana digelarnya pawai.
"Pawai bendera itu seperti bahan peledak yang akan memicu kampanye baru untuk melindungi Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa," kata jurubicara Hamas Abd al-Latif Qanou.
Perdana Menteri Otoritas Palestina Mahmoud Shtayyehalso memperingatkan Israel agar tidak membiarkan pawai berlangsung.
"Kami memperingatkan dampak berbahaya yang mungkin timbul dari niat kekuatan pendudukan untuk mengizinkan pemukim ekstremis Israel untuk melaksanakan Bendera Pawai di Yerusalem yang diduduki besok, sebuah provokasi dan agresi terhadap rakyat kami atau Yerusalem dan kesuciannya yang harus diakhiri," jelas Shtayyeh.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: