Dari laporan perusahaan, kerugian naik tujuh kali lipat dari tahun sebelumnya, ketika pandemi Covid-19 belum melanda dunia.
Dimuat
Channel News Asia, PAL Holdings mengatakan pendapatan konsolidasi di Philippine Airlines turun 64 persen menjadi 55,3 miliar peso pada tahun lalu karena pembatasan perjalanan untuk mencegah penularan Covid-19.
"Philippine Airlines akan memiliki jalan panjang untuk pemulihan," ujar perusahaan.
Perusahaan mengatakan sedang dalam tahap akhir penyusunan rencana restrukturisasi utang untuk melewati krisis. Termasuk perlindungan untuk meningkatkan struktur modal dan memenuhi kewajiban.
PAL Holdings memiliki kewajiban sekitar 6 miliar dolar AS pada akhir Desember.
Philippine Airlines, yang sebagian dimiliki oleh ANAHoldings Inc Jepang, mengumumkan untuk memangkas 2.700 pekerjaan, atau sepertiga dari tenaga kerjanya pada Oktober. Perusahaan memiliki 97 pesawat Boeing dan Airbus, 81 di antaranya disewa.
Restrukturisasi sendiri tidak akan memengaruhi operasi penerbangan. Sebaliknya, Philippine Airlines akan meningkatkan penerbangan internasional dan domestiknya karena pasar yang berangsur pulih dan pelonggaran pembatasan perjalanan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.