Demikian yang dikatakan oleh Dutabesar China untuk Prancis Lu Shaye dalam sebuah wawancara dengan situs pemerintah Guancha.cn yang diterbitkan pada Rabu (16/6) dan dikutip
Reuters.
“Di mata orang Barat, diplomasi kami bersifat ofensif dan agresif, tetapi kenyataannya, merekalah yang menyerang dan agresif. Apa yang kami lakukan hanyalah pembelaan yang dibenarkan untuk melindungi hak dan kepentingan kami,†ujar Lu.
Lu mengatakan, gaya diplomasi Chin sebelumnya lebih tertutup dan tersembunyi. Namun saat ini China telah tumbuh lebih kuat, sementara Barat berupaya menghentikan pertumbuhan itu. Hal itu membuat China harus mengubah gaya diplomasinya.
"Kami masih tidak bisa memperlakukan diri kami sebagai anak berusia 3 tahun ketika kami sekarang telah tumbuh menjadi pria setinggi 1,8 meter. Bahkan ketika Anda tidak ingin menjadi target orang lain, mereka akan tetap mengincar Anda," ujar Lu.
Saat ini, China telah menggunakan serangan verbal, termasuk di media sosial seperti Twitter dan Facebook, ketika menanggapi berbagai tuduhan atau provokasi dari Amerika Serikat (AS) dan Barat yang dianggap melawan kepentingan Beijing.
Lu sendiri pernah dipanggil oleh pemerintah Prancis karena mengkritik pemerintahan Presiden Emmanuel Macron dalam menangani pandemi Covid-19.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: