Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan untuk menghidupkan kembali JCPOA memerlukan kemauan politik dari semua pihak.
"Semua orang tahu bahwa, pada titik ini, perlu menunggu pemerintahan baru Iran," ujar Grossi pada Rabu (16/6), seperti dimuat
Reuters.
Iran akan mengadakan pemungutan suara untuk memilih presiden baru pada Jumat (18/6). Setelah itu presiden terpilih akan mengumumkan kabinetnya pada pertengahan Agustus. Sementara masa jabatan Presiden Hassan Rouhani akan berakhir pada 3 Agustus.
Di sisi lain, negosiasi untuk menghidupkan kembali JCPOA antara Iran dan negara-negara anggota yang tersisa telah memasuki putaran keenam di Wina.
IAEA tidak mengambil bagian langsung dalam negosiasi tetapi telah diminta untuk memverifikasi setiap langkah nuklir yang disepakati dalam pembicaraan dan untuk melanjutkan inspeksi di negara tersebut.
"Diskusi yang telah berlangsung selama berminggu-minggu telah membahas pertanyaan teknis yang sangat kompleks dan rumit, tetapi yang dibutuhkan adalah kemauan politik dari para pihak," pungkas Grossi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: