Pemerintah mengumumkan hal itu pada Kamis (17/6) dan menegaskan bahwa penonton dobatasi hanya 10.000 orang saja di semua event Olimpiade.
Tokyo dan beberapa wilayah lainnya berada di bawah keadaan darurat virus sejak 25 April. Bar, restoran dan tempat hiburan harus ditutup untuk mengekang penyebaran virus. Aturan itu berlaku sampai 20 Juni, untuk kemudian pelonggaran pembatasn akan dilakukan secara bertahap.
Menteri Ekonomi Jepang, Yasutoshi Nishimura mengatakan, para ahli kesehatan telah menyetujui rencana untuk menurunkan keadaan darurat di delapan prefektur termasuk Tokyo.
"Kami ingin berkonsultasi hari ini (dengan para ahli medis) tentang menempatkan delapan prefektur yang berada di bawah tindakan kuasi-darurat," kata Yasutoshi Nishimura, seperti dikutip
RTL.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga sebelumnya mengatakan dirinya menyesal harus menerima semua kritik karena menyelenggarakan Olimpiade Musim Panas di tengah pandemi.
Mengenai rencana menurunkan status darurat ia mengatakan hal itu diputuskan setelah adanya laporan bahwa jumlah infeksi secara nasional telah menurun sejak pertengahan Mei.
"Di beberapa daerah, ada tanda-tanda penurunan jumlah infeksi yang melambat," tambah Suga.
Sebagai ganti keadaan darurat, pemerintah akan menerapkan apa yang disebut status 'tindakan darurat semu' di Tokyo dan enam wilayah lainnya hingga 11 Juli.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: