Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sempat Pulih Dari Covid-19 Pejabat Senior Thailand Meninggal Karena Radang Paru-paru Parah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 18 Juni 2021, 07:14 WIB
Sempat Pulih Dari Covid-19 Pejabat Senior Thailand Meninggal Karena Radang Paru-paru Parah
Ilustrasi/Net
rmol news logo Wakil kepala pendaftaran distrik Muang di Thailand, Wannee Khongthong, yang berusia 58 tahun dilaporkan meninggal dunia pasca dinyatakan pulih dari Covid-19 April lalu.

Kepala Distrik Muang, Sarawut Jirapithakkul, pada Kamis (17/6) mengatakan bahwa Wannee meninggal saat menerima perawatan di Rumah Sakit Prachuap Khiri Khan pada 15 Juni. Diketahui dia dirawat karena radang paru-paru yang parah yang dideritanya.

Sarawut mengatakan, Wannee sebelumnya telah terinfeksi penyakit virus corona dan telah dirawat, didiagnosis pulih dan dipulangkan pada bulan April.

Sekitar satu minggu setelah dia kembali bekerja, dia mengalami gejala kelelahan dan sesak napas dan kembali ke Rumah Sakit Prachuap Khiri Khan untuk pengujian Covid-19.

"Hasilnya negatif, tetapi rontgen menunjukkan bintik-bintik putih di paru-parunya," kata Sarawut, seperti dikutip dari Bangkok Post.

"Sebelum terinfeksi virus Covid-19, Wannee dan staf lain di unit pendaftaran telah mengunjungi desa-desa untuk memberikan kartu identitas bagi pasien yang terbaring di tempat tidur dan orang tua," kata kepala distrik Muang.

"Dia dan dua anggota staf lainnya telah tertular Covid-19 dan melakukan perawatan di rumah sakit. Setelah pulih, mereka melakukan karantina sendiri di rumah selama 14 hari sebelum kembali bekerja," kata Sarawut.

Kepala dinas kesehatan masyarakat provinsi, Suriya Khuharat mengatakan kematian wanita itu merupakan studi kasus medis yang menarik.

Dia mengatakan, Wannee menderita hipertensi dan dirawat karena Covid-19 dari 14-30 April, dan dipulangkan dari rumah sakit tanpa gejala.

Pada 27 Mei, dia kemudian mengalami kesulitan bernapas tetapi tidak batuk atau berdahak berlebihan, yang merupakan gejala umum Covid-19.

"Dia bisa makan tanpa muntah, tapi demam. Dia dites negatif untuk Covid-19, tetapi mengalami peradangan paru-paru yang parah," kata Suriya.

Pasien dipasangi respirator. Rumah sakit menemukan dia mengalami infeksi darah, gagal napas, dan gagal ginjal akut hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Ditanya apakah mungkin penyakitnya disebabkan oleh infeksi Covid-19 sebelumnya, dia mengatakan tidak ada laporan di Thailand tentang orang yang pulih dari virus yang terkena penyakit itu lagi.

"Selain itu, wanita itu tidak menunjukkan gejala yang menunjukkan paru-parunya rusak selama infeksi sebelumnya," kata Suriya.

"Jika kerabat ingin penyelidikan lebih lanjut, mereka harus memberikan sampel jaringan untuk pengujian di Rumah Sakit King Chulalongkorn Memorial dan Rumah Sakit Siriraj, untuk mengetahui apakah kematiannya terkait dengan Covid-19 atau tidak," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA