Hal itu disampaikan Dam yang juga memimpin Komite Pengarah Nasional untuk Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, saat melakukan diskusi virtual bersama direktur regional WHO untuk Pasifik Barat, Takeshi Kasa pada Kamis (17/6) waktu setempat.
Dia mengatakan, transfer teknologi produksi vaksin bertujuan untuk membantu negara-negara kawasan agar segera mendapatkan akses ke vaksin.
Dalam pertemuan tersebut, Dam juga mengusulkan WHO untuk segera mempromosikan pengiriman vaksin di bawah Fasilitas COVAX ke Vietnam.
"Pemerintah Vietnam telah melakukan upaya untuk mempercepat implementasi strategi vaksinasi untuk segera mencapai kekebalan kawanan dan melanjutkan kegiatan sosial ekonomi serta memastikan kesehatan masyarakat dan jaminan sosial," ungkapnya, seperti dikutip dari
Vietnam News, Jumat (18/6).
Sementara Kasa mengatakan bahwa dia menghargai langkah-langkah respons Covid-19 Vietnam yang efektif, mencatat bahwa arahan drastis dan terfokus dari para pemimpin senior bersama dengan komunikasi tentang langkah-langkah pencegahan dan pengendalian pandemi telah diterapkan secara efektif dengan keterlibatan dan pengamatan ketat dari seluruh komunitas.
"Vietnam telah menjadi contoh yang baik di kawasan ini untuk tanggapannya terhadap Covid-19," katanya.
Dalam konteks pandemi, direktur regional WHO untuk Pasifik Barat itu merekomendasikan negara-negara untuk tidak melonggarkan tindakan pencegahan dan pengendalian meskipun mayoritas penduduk telah divaksinasi.
Dia juga berjanji untuk terus mendukung dan mendukung Vietnam dalam menanggapi pandemi.
Kasa juga berterima kasih kepada Pemerintah Vietnam yang telah menyumbangkan dana sebesar 500.000 dolar AS untuk mekanisme COVAX dan juga berterima kasih karena berhasil merawat seorang pakar WHO yang terjangkit Covid-19 di negara itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: