Bagi Nasrallah, kemenangan Raisi, yang digambarkannya sebagai 'perisai' terhadap Israel dan agresor lainnnya, menjadi harapan baru bagi rakyat Iran dan kawasan.
"Kemenangan Anda telah memperbarui harapan rakyat Iran dan orang-orang di kawasan yang melihat Anda sebagai perisai dan pendukung kuat untuk perlawanan terhadap agresor," kata Nasrallah dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
AFP, Minggu (20/6).
Hizbullah, yang telah lama ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS, membentuk 'poros perlawanan' terhadap Israel bersama dengan Iran dan Suriah.
Gerakan Syiah Libanon berperang dengan Israel pada 2006, dan para pejuangnya juga berperang melawan tokoh-tokoh oposisi yang berusaha menggulingkan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Assad, yang pemerintahnya menganggap Iran sebagai salah satu sekutu utamanya, berharap Raisi berhasil dalam tanggung jawab barunya, dan bisa mengarahkan Iran dalam menghadapi tekanan eksternal.
Hizbullah, kekuatan kuat dalam politik Lebanon, juga memiliki hubungan dekat dengan kelompok bersenjata Hamas di Palestina yang menguasai Jalur Gaza yang diblokade Israel.
Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan "Iran selalu menjadi pendukung utama yang kuat dan nyata dari perlawanan Palestina dan tujuan nasional," saat ia mengucapkan selamat kepada Raisi.
Raisi yang merupakan mantan kepala kehakiman, dinyatakan memenangkan pilpres Iran yang diselenggarakan pada Jumat (18/6) dengan memenangkan lebih dari 60 persen suara.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: