Ancaman itu disampaikan Duterte dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Senin (21/6), setelah muncul laporan rendahnya jumlah orang yang ingin divaksinasi di Manila.
"Anda pilih, vaksin atau saya akan memenjarakan Anda," tegasnya, seperti dikutip
Channel News Asia.
"Jangan salah paham, ada krisis di negara ini. Saya hanya kesal dengan orang Filipina yang tidak mengindahkan pemerintah," lanjutnya.
Berbeda dengan Duterte, pejabat kesehatan di Filipina mengatakan, walaupun pemerintah mendesak vaksinasi Covid-19, namun hal itu bersifat sukarela.
Per 20 Juni, Filipina telah memvaksinasi penuh 2,1 juta orang. Angka tersebut terbilang rendah ketika pemerintah menargetkan untuk memvaksinasi 70 juta orang pada tahun ini.
Sementara itu, totalnya, Filipina sudah mencatat lebih dari 1,3 juta kasus Covid-19 dengan lebih dari 23 ribu kematian.
Duterte selama ini dikritik karena pendekatannya yang keras dalam penanganan Covid-19.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: