Dalam pernyataannya pada Selasa (22/6), AS mengatakan bahwa pemilihan presiden Peru adalah 'model demokrasi', meskipun ada upaya yang dilakukan oleh kandidat konservatif Keiko Fujimori untuk mengeluarkan surat suara sambil meningkatkan tuduhan penipuan pemilih.
"Kami mengucapkan selamat kepada pihak berwenang Peru karena dengan aman menyelenggarakan putaran lain pemilihan umum yang bebas, adil, dapat diakses dan damai, bahkan di tengah tantangan signifikan dari pandemi Covid-19," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Washington, seperti dikutip dari Reuters.
"Pemilu baru-baru ini adalah model demokrasi di wilayah tersebut. Kami mendukung pemberian waktu kepada otoritas pemilihan untuk memproses dan mempublikasikan hasilnya sesuai dengan hukum Peru," lanjut pernyataan tersebut.
Warga Peru pergi ke tempat pemungutan suara pada 6 Juni 2021. Hingga saat ini, otoritas pemilihan masih mengevaluasi tantangan untuk beberapa surat suara.
Hasil awal pemilihan telah menunjukkan kemenangan tipis sosialis Pedro Castillo daripada Fujimori, putri mantan Presiden Alberto Fujimori yang saat ini berada di tahanan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: