Dalam pernyataannya, Trudeau membuat perbandingan antara bagaimana kedua negara menangani ketidakadilan sejarah serta segala peristiwa yang sedang berlangsung.
"Perjalanan rekonsiliasi adalah perjalanan yang panjang, tetapi ini adalah perjalanan yang sedang kami jalani. China bahkan tidak menyadari bahwa dia sedang punya masalah. Itu adalah perbedaan yang cukup mendasar," kata Trudeau kepada wartawan, seperti dikutip dari CBC.
"Di Kanada, kami memiliki Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. Di China, apakah ada komisi kebenaran dan rekonsiliasi? Di mana kebenaran mereka? Apa mereka punya keterbukaan seperti yang selalu ditunjukkan Kanada dan tanggung jawab yang telah diambil Kanada atas kesalahan mengerikan di masa lalu?" lanjut Trudeau.
Trudeau juga mengatakan penting bagi Kanada dan dunia untuk memperhatikan "pelanggaran sistemik dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Uighur."
Pernyataan China di PBB tampaknya dilakukan sebagai balasan atas seruan baru yang dilakukan oleh Kanada dan sekutunya, agar PBB mendapatkan akses bebas dan tak terbatas ke Xinjiang untuk menyelidiki pelanggaran yang dilaporkan terhadap populasi Uighur.
Dalam sebuah laporan, China dikatakan telah menahan sekitar satu hingga dua juta orang Uighur di Xinjiang dalam apa yang disebut pemerintah sebagai 'pusat pendidikan ulang'.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: