Sumber yang mengetahui hal tersebut mengatakan pada Rabu (23/6), seperi dikutip dari Al-Arabiya, Kami (24/6).
Perjalanan Raja Abdullah dijadwalkan pada 19-20 Juli, menurut sumber politik yang berbasis di Washington tersebut.
Abdullah juga diperkirakan akan bertemu dengan anggota Kongres dan pejabat lainnya di Capitol Hill.
Kerajaan Yordania sempat terguncang pada April lalu setelah muncul laporan tentang upaya kudeta yabg akan dilakukan sejumlah pejabat di negara itu.
Akibatnya, beberapa orang ditangkap, termasuk mantan utusan kerajaan Sharif Hassan bin Zaid dan Bassem Ibrahim Awadallah, orang kepercayaan lama raja.
Ketika kekacauan terjadi, Washington berdiri teguh untuk mendukung Raja Yordania, yabg ditunjukkan dengan beberapa pernyataan yang dirilis Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri yang isinya mendukung Raja Abdullah.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi sempat mengunjungi Washington pada Mei lalu, di tengah pemboman Israel di Gaza.
Pada 26 Mei, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga bertemu dengan Raja Abdullah selama kunjungan ke Yordania.
Menurut Departemen Luar Negeri, AS adalah pemberi bantuan terbesar ke Yordania, dan Pentagon terus memberi Amman dukungan militer.
Lebih dari 1,5 miliar dolar AS dana diberikan ke Yordania pada tahun 2020. Ini termasuk bantuan militer dan kemanusiaan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: