Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Venezuela Menerima Pengiriman Pertama Vaksin Covid-19 Abdala Buatan Kuba

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 25 Juni 2021, 09:21 WIB
Venezuela Menerima Pengiriman Pertama Vaksin Covid-19  Abdala Buatan Kuba
Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez menyampaikan kabar vaksin Abdala produksi Kuba telah tiba di Venezuela/Net
rmol news logo Kemanjuran vaksin Abdala dari Kuba mendapat apresiasi dari Venezuela. Negara itu telah menandatangani kontrak untuk membeli 12 juta dosis vaksin Abdala, yang mana pengiriman pertama telah tiba pada Kamis (25/6).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengatakan kerja sama vaksin dengan sekutu Venezuela itu merupakan bentuk persahabatan yang harus menjadi contoh bagi negara lain, terutama negara-negara kaya yang 'menyabotase ' skema pembagian vaksin COVAX.  

“Ini adalah kerja sama internasional sejati, persaudaraan dan persahabatan yang harus kita tunjukkan dan menjadi contoh bagi pemerintah lain,” kata Rodriguez dalam pidato yang ditayangkan televisi negara, seperti dilaporkan Reuters, Jumat (25/6).

Tidak dijelaskan berapa banyak jumlah pengiriman pertama vaksin Abdala yang diterima Venezuela pada Kamis.

Vaksin virus corona Abdala yang dikembangkan di Kuba telah menunjukkan kemanjuran 92,28 persen pada tahap terakhir uji klinis.

Kuba menjadi negara Amerika Latin pertama yang menghadirkan vaksin buatan dalam negeri untuk perang melawan Covid-19. Ini sejalan dengan apa yang dikatakan Duta Besar Kuba untuk Indonesia Tania Velazquez Lopez saat wawancara bersama Kantor Berita Politik RMOL beberapa waktu lalu bahwa Kuba selalu berusaha membuat vaksin virus sendiri, termasuk untuk Covid-19.

"Itu semua 100 persen produksi Kuba. Kuba berkeinginan menawarkan solidaritas dan memberikan dukungan kepada semua negara yang memerlukan bantuan (vaksin)," katanya.

Pada Februari, Venezuela telah menerima sekitar 3,5 juta dosis vaksin Rusia dan China untuk populasinya yang berjumlah sekitar 28 juta. Namun, peluncuran vaksin itu mendapat kritik karena berjalan dengan lamban.

Kuba terperosok dalam keruntuhan ekonomi yang telah membuat sistem perawatan kesehatannya kekurangan sumber daya dan dengan pasokan listrik dan air yang tidak dapat diandalkan.

Pemerintah Presiden Nicolas Maduro pada bulan April mengatakan telah membayar inisiatif COVAX, yang dimaksudkan untuk memfasilitasi akses vaksin ke negara-negara miskin, untuk 5 juta dosis, yang ternyata sapai saat ini belum tiba.

Para pejabat mengatakan awal bulan ini bahwa empat dari pembayarannya telah 'diblokir'. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA