Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Keamanan Dalam Negeri AS Siaga, Kabar Trump Siapkan Kudeta Picu Kecemasan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 25 Juni 2021, 09:48 WIB
Keamanan Dalam Negeri AS Siaga, Kabar Trump Siapkan Kudeta Picu Kecemasan
Mantan Presiden AS Donald Trump/Net
rmol news logo Teori konspirasi QAnon yang menyebutkan bahwa Donald Trump bersiap melakukan kudeta pada Agustus untuk kembali berkuasa tampaknya dinilai serius oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) Amerika Serikat (AS).

John Cohen, seorang pejabat tinggi kontraterorisme di DHS mengatakan teori konspirasi itu telah memicu kekhawatiran tertentu. Hal itu ia sampaikan kepada Komite Keamanan Dalam Negeri DPR pada Rabu (23/6), seperti dikutip Politico.

Anggota komite dari Partai Demokrat, Elissa Slotkin pada awalnya memberikan pertanyaan kepada Cohen bagaimana DHS melacak sebaran disinformasi dan teori konspirasi, termasuk teori yang menyebut Trump bersiap melakukan kudeta.

Cohen menjawab, DHS tidak mengetahui adanya ancaman kekerasan dari teori konspirasi tersebut. Namun ia menekankan pihaknya terus memantau diskusi di internet, khususnya di antara komunitas yang dicap ekstemis oleh pemerintah.

Ia juga mengatakan, teori tersebut telah menyebabkan kecemasan di antara pejabat DHS, karena dikhawatirkan dapat memicu kekerasan.

Pada awal Juni, mantan penasihat keamanan nasional Trump, Michael Flynn, menyebut AS harus melakukan kudeta militer serupa yang terjadi di Myanmar karena kecurangan pemilu.

Trump sendiri membuat pernyataan bahwa Partai Republik akan mengambil alih Kongres dan Gedung Putih lebih cepat dari perkiraan dan akan menjadi sesuatu yang sangat istimewa.

"Cinta, dan kasih sayang, dan rasa hormat yang telah Anda berikan kepada kita semua, itu sangat penting. Partai Republik lebih kuat dari sebelumnya, dan akan menjadi jauh lebih kuat daripada sekarang. Kami akan membalikkannya, kami akan membalikkannya dengan cepat," ujarnya.

Setelah lebih dari setengah tahun, Trump masih secara terbuka mengklaim adanya kecurangan pilpres AS pada 3 November lalu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA