Insiden itu terjadi pada Jumat (25/6) saat Ivan Duque melakukan perjalanan melalui wilayah Catatumbo Kolombia menuju Kota Cucuta, ibu kota provinsi Norte de Santander.
"Yang jelas ini adalah serangan pengecut, di mana lubang peluru bisa terlihat di pesawat kepresidenan," kata Duque, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (26/6)
"Negara kami kuat dan Kolombia kuat untuk menghadapi ancaman semacam ini," kata Duque dalam sebuah video yang diposting di Twitter.
Pasukan keamanan berada di bawah perintah untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab, tambahnya.
Personel keamanan telah diberi instruksi yang jelas untuk menemukan mereka yang berada di balik serangan terhadap helikopter itu, tambah presiden.
Surat kabar lokal Semana melaporkan bahwa para penumpang mendengar suara seperti ada sesuatu yang menabrak mesin saat helikopter akan mendarat.
Wilayah Catatumbo, yang membentang di perbatasan Kolombia-Venezuela, adalah tempat beroperasinya Tentara Pembebasan Nasional (ELN) yang berhaluan kiri, yang membentang di perbatasan Kolombia-Venezuela. Wilayah itu rimbun dengan kebun tanaman koka yang luas, bahan utama kokain.
Didirikan pada tahun 1964 untuk memerangi ketidaksetaraan dalam distribusi tanah dan kekayaan, ELN adalah kelompok pemberontak terbesar di negara itu dan dianggap sebagai organisasi teroris oleh Kolombia, AS, dan Uni Eropa.
Awal bulan ini ELN membantah terlibat dalam serangan bom mobil di sebuah pangkalan militer di Kukuta. Serangan itu melukai 36 orang, termasuk dua penasihat militer AS.
Pejabat yang ikut serta di helikopter bersama Duque pada Jumat itu adalah Menteri Pertahanan Diego Molano, Menteri Dalam Negeri Daniel Palacios, dan gubernur Norte de Santander Silvano Serrano.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: