Pemerintah Kolombia akhir pekan ini menawarkan hadiah senilai 3 miliar peso Kolombia atau jika dikonversikan setara dengan sekitar Rp 11 miliar, untuk informasi yang mengarah pada penangkapan orang-orang di balik serangan tersebut.
Diketahui bahwa serangan terjadi saat helikopter itu mendekati bandara Cucuta dalam penerbangan dari Sardinata. Tiba-tiba saja sejumlah tembakan terjadi dan mengarah ke helikopter yang membawa Duque, Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano, Menteri Dalam Negeri Kolombia Daniel Palacios dan sejumlah pejabat lainnya. Diduga tembakan berasal dari senapan.
Beruntung tidak ada satupun di antara mereka yang terluka.
Namun foto-foto yang dirilis oleh kantor kepresidenan Kolombia menunjukkan ekor dan bilah utama helikopter rusak terkena tembakan.
Meski demikian, tidak lama setelah serangan terjadi, Duque segera tampil di hadapan publik dan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan kalah dengan aksi terorisme yang terjadi.
"Kami tidak takut dengan kekerasan atau aksi terorisme," kata Duque setelah serangan tersebut terjadi.
"Negara kita kuat," tegasnya.
Menindaklanjuti serangan tersebut, pemerintah Kolombia pun melakukan penyelidikan mendalam serta mengumumkan tawaran hadiah bagi mereka yang bisa memberikan informasi terkait serangan itu.
“Kami menawarkan hadiah hingga 3 miliar peso Kolombia untuk informasi yang memungkinkan menemukan mereka yang bertanggung jawab atas serangan terhadap presiden Ivan Duque," kata Molano dalam sebuah video yang diunggah di media sosial akhir pekan ini.
"Kami menyerukan persatuan Kolombia dengan pasukan untuk mengalahkan terorisme bersama-sama," sambungnya, seperti dikabarkan
Al Jazeera .
Sementara itu, kepala polisi nasional Kolombia Jenderal Jorge Vargas dalam kesempatan berbeda menyebut bahwa tim pencari yang dikirim ke lingkungan Cucuta terdekat menemukan AK-47 dan senapan kaliber 7,62 bertanda "angkatan bersenjata Venezuela".
Akan tetapi, hingga saat ini belum benar-benar ada konfirmasi terkait siapa dalang di balik serangan tersebut.
Namun diketahui bahwa hubungan Kolombia di bawah pemerintahan Duque dengan Venezuela memang jauh dari kata harmonis.
Duque telah berulang kali menuduh Presiden Venezuela Nicolas Maduromemberikan perlindungan kepada para pembangkang Kolombia dan pejuang pemberontak bersenjata.
Bahkan tidak lama setelah Duque duduk di kursi nomor satu Kolombia tahun 2018 lalu, Bogota dan Caracas memutuskan hubungan diplomatik.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: