Dalam sebuah pernyataan yang dirilis akhir pekan kemarin, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menjelaskan bahwa fasilitas yang menjadi target serangan itu mereka klaim kerap digunakan oleh milisi yang didukung Iran yang diduga digunakan untuk meluncurkan serangan pesawat tak berawak terhadap personel militer Amerika Serikat.
"Atas arahan Presiden Biden, pasukan militer Amerika Serikat awal malam ini melakukan serangan udara presisi defensif terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran di wilayah perbatasan Irak-Suriah," kata Sekretaris Pers Pentagon John Kirby dalam pernyataan tersebut.
"Target dipilih karena fasilitas ini digunakan oleh milisi yang didukung Iran yang terlibat dalam serangan kendaraan udara tak berawak (UAV) terhadap personel dan fasilitas Amerika Serikat di Irak," sambungnya, seperti dikabarkan
Russia Today.
Kirby juga menekankan bahwa serangan terbaru yang dilakukan merupakan tindakan yang diperlukan, tepat, dan disengaja yang dirancang untuk membatasi risiko eskalasi. Pasalnya, sejumlah personel militer Amerika Serikat berada di Irak atas undangan pemerintah Irak untuk tujuan membantu Pasukan Keamanan Irak mengalahkan kelompok militan ISIS.
Namun Pentagon tidak merinci lebih lanjut soal di wilayah negara mana serangan itu terjadi dan seperti apa dampak dari serangan tersebut.
Meski begitu, sumber keamanan Irak anonim mengatakan kepada
Russia Today bahwa ledakan itu terjadi di wilayah Suriah, di sekitar wilayah perumahan sipil.
Sementara itu, kantor berita Suriah SANA telah melaporkan bahwa seorang anak tewas dalam insiden itu, dengan tiga warga sipil lainnya terluka.
Akan tetapi kabar ini belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak berwenang.
BERITA TERKAIT: