Merujuk pada situasi tersebut, Walikota Prasert Boonchaisuk bahkan telah memerintahkan penutupan sebanyak 15 sekolah dan pusat penitipan anak yang dioperasikan oleh kotamadya selama satu minggu ke depan.
Dalam sebuah postingan di Facebook, asisten direktur Rumah Sakit Maharat Nakhon Ratchasima mengatakan bahwa kasus di provinsi yang terletak di timur laut itu terus mengalami penambahan.
"35 dan terus meningkat," kata Jade, seperti dikutip dari
Bangkok Pos, Senin (28/6).
Dia merujuk pada jumlah penularan baru yang terdeteksi di provinsi tersebut pada hari Senin, dan 35 dari kasus baru adalah orang yang datang dari Bangkok.
"Siap untuk pertarungan besar," tambahnya.
Jade tidak merinci apakah orang-orang dari ibu kota itu adalah pekerja konstruksi atau bukan, tetapi dia mengatakan lebih banyak pekerja terlihat di Jalan Raya Mittraphap menuju wilayah timur laut.
Sejumlah pekerja yang ditangkap di Bangkok dan lima provinsi sekitarnya sedang mencari cara untuk kembali ke rumah setelah semua lokasi konstruksi dan kamp diperintahkan untuk ditutup selama satu bulan mulai Senin.
Sementara di provinsi perbatasan timur laut Surin, jumlah warga Kamboja yang kembali ke rumah mereka melalui pos pemeriksaan Chongchom di distrik Kap Choeng meningkat tajam selama akhir pekan.
Untuk membendung pekerja yang ingin meninggalkan ibu kota ke provinsi asal mereka, pihak berwenang di Bangkok pada hari Senin bahkan telah mendirikan pos pemeriksaan di enam jalan keluar utama.
Infeksi berkelompok di antara pekerja konstruksi adalah kelompok utama yang coba dibendung oleh pemerintah Thailand.
Nakhon Ratchasima telah melaporkan hampir 1.200 infeksi dan 17 kematian sejak lonjakan ketiga virus corona dimulai pada awal April, menurut data yang diperbarui pada hari Minggu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: