“Penasihat militer Rusia sama sekali tidak berpartisipasi dalam pembunuhan dan pembantaian. Mereka tidak berpartisipasi di dalamnya. Ini adalah kebohongan lain,†kata Peskov, mengomentari publikasi di The New York Times.
Media itu memeberitakan bahwa para ahli PBB telah menyusun laporan untuk Dewan Keamanan PBB yang menuduh bahwa penasihat militer Rusia telah terlibat dalam kejahatan di Republik Afrika Tengah.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Pada Desember 2020 Rusia telah mengirim kelompok tambahan yang terdiri dari 300 instruktur untuk melatih pasukan Republik Afrika Tengah atas permintaan otoritas negara itu untuk bantuan dalam memukul mundur serangan kelompok bersenjata ilegal, seeprti dilaporkan Tass, Senin (28/6).
Hingga saat ini, sekitar 500 instruktur dan penasihat militer Rusia bekerja di negara itu. Kementerian Luar Negeri Rusia telah berulang kali mengatakan bahwa instruktur Rusia berada di Republik Afrika Tengah atas dasar hukum dan terus melatih tentara nasional negara itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: