Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Seabad Berlalu, Partai Komunis China Masih Menyimpan Kisah Getir Di Masa Lalu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 29 Juni 2021, 09:31 WIB
Seabad Berlalu, Partai Komunis China Masih Menyimpan Kisah Getir Di Masa Lalu
Rangkaian peringatan 100 tahun Partai Komunis China di Beijing pada 28 Juni 2021/Reuters
rmol news logo Berbagai pencapaian, kecemerlangan ditampilkan dalam rangkaian peringatan 100 tahun Partai Komunis China (PKC), tampak membanggakan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sebuah montase video menampilkan sejumlah pencapaian paling luar biasa, termasuk ketika China membuat bom atom pertamanya, berbagai infrastruktur yang megah, hingga peluncuran misi tak berawak ke Mars.

Namun di balik hingar bingar kesuksesan tersebut, ada banyak hal yang disembunyikan, sejarah kelam yang tidak pernah diakui. Seabad berlalu, namun tidak semua warga China mengetahui apa yang telah terjadi.

Sepekan menjelang perayaan seabadnya, China telah menutup Lapangan Tiananmen dengan barikade.

Seperti 100 tahun yang lalu ketika Mao Zedong dan 12 orang lainnya mendirikan PKC, salah satu perayaan dilakukan di makam sang founding father.

Partai menggelar kongres pertamanya di Shanghai, di wilayah yang saat ini telah menjadi kawasan pertokoan kelas atas.

Kebangkitan PKC terjadi pada 1949, saat memenangkan perang saudara yang membuat nasionalis Chiang Kai-shek melarikan diri ke Taiwan. Tetapi nama itu seakan terhapus dalam sejarah China.

Beijing juga telah menutupi peristiwa kelam ketika jutaan orang kelaparan pada 1958-1960, revolusi kebudayaan 1966, hingga tragedi berdarah Tiananmen 1989.

Dikutip dari Reuters, partai telah lama berusaha mengendalilkan sejarah. Di bawah kepemimpinan Xi Jinping muncul kampanye "nihilisme historis".

Menurut sejarawan dari Hoover Institution di Stanford University, Glenn Tiffert, kampanye tersebut mencerminkan ketidakamanan partai dan berakar pada ketakutan Xi bahwa ia dapat runtuh seperti Uni Soviet pada 1991.

"Sepertinya itu menjadi perhatiannya sejak awal. Ini adalah bagian dari pendekatan terpadu yang lebih sistematis untuk membangun kembali otoritas partai dan memastikannya tidak berjalan seperti Partai Komunis Soviet," ujarnya.

Tetapi hal itu tampaknya telah mengubah partai, berada di jalur yang tidak seharusnya. PKC sudah tidak lagi berada di akarnya.

"Ini bukan lagi tentang kepercayaan komunisme... Dan untuk mempertahankan itu, mereka ingin menutupi semua salah langkah," pungkas Tiffert. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA