Dari laporan sumber keamanan PBB, pasukan TPLF telah memasuki kota Shire, sekitar 140 km barat laut dari Mekelle pada Selasa (29/6). Informasi serupa juga disampaikan International Crisis Group, organisasi pencegahan konlik.
Al Jazeera mewartakan, para pejuang melakukan perayaan di berbagai lokasi, ketika tentara federal dan pasukan Eritrea muncul dari pos mereka.
“Penduduk berbondong-bondong turun ke jalan. Kerumunan besar berbaris di rute utama dan pergerakannya agak sulit,†kata dokumen dari PBB.
Jurubicara TPLF Getachew Reda pada Selasa malam mengatakan pihaknya siap untuk melawan meski harus melampaui Tigray, bahkan sejauh ibukota Ethiopia atau Eritrea yang bersekutu dengan pemerintahan Perdana Menteri Abiy Ahmed.
“Kami akan melakukan apa pun untuk mengamankan Tigray. Jika berbaris ke Asmara adalah yang diperlukan untuk mengamankan Tigray, kami akan melakukannya. Jika berbaris ke Addis (Ababa) adalah yang diperlukan untuk mengamankan Tigray, kami akan melakukannya,†kata Getachew.
Ia juga menegaskan pihaknya menolak gencatan senjata sepihak yang diumumkan pemerintahan Abiy, dan menganggapnya sebagai lelucon.
Selain Shire,
Associated Press melaporkan, tentara Eritrea juga telah meninggalkan kota Axum dan Adwa.
Pada November 2020, Abiy mengirim pasukan federal ke Tigray untuk menyingkirkan TPLF. Dia mengatakan langkah itu sebagai tanggapan atas serangan TPLF di kamp-kamp tentara federal.
Abiy juga diduga membawa pasukan negara tetangga Eritrea untuk membantu membasmi TPLF.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: