Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Muncul Gerakan Menentang Pembatasan Covid, Thailand Ingatkan Datangnya Gelombang Keempat Pandemi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 01 Juli 2021, 08:30 WIB
Muncul Gerakan Menentang Pembatasan Covid, Thailand Ingatkan Datangnya Gelombang Keempat Pandemi
Ilustrasi/Net
rmol news logo Kepala Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (CCSA) Thailand Natthapol Nakpanich menanggapi munculnya kampanye pembangkangan sipil yang digaungkan di media sosial.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kampanye itu menyerukan restoran dan tempat makan untuk menentang larangan makan di tempat.

Natthapol mengingatkan pelarangan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menghadang datangnya gelombang keempat pandemi di negara itu.

"Gelombang keempat akan segera terjadi karena varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India menyebar dengan cepat di dalam negeri," kata Natthapol, seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu (1/7).

"Pembatasan itu diberlakukan setelah diketahui banyak orang tertular virus selama kunjungan ke restoran dan tempat makan," katanya.

Sebelumnya muncul sebuah gerakan kampanye menentang pelarangan makan di tempat oleh para pelaku usaha restoran dengan menggaungkan tagar #GooJaperdMuengJaThammai ("Kita Buka, Apa yang Akan Anda Lakukan?") di media sosial.

Pannika Wanich, juru bicara Gerakan Progresif, mengeluhkan 'hukum yang tidak adil' yang diberlakukan di restoran dan tempat makan, di mana orang harus melakukan perlawanan keras. Dia juga meminta restoran dan tempat makan untuk mendaftar kampanye perlawanan tersebut.

Penyelenggara kampanye mengatakan mereka telah menyewa pengacara untuk membantu membela restoran dan restoran yang berpartisipasi di pengadilan karena melanggar keputusan eksekutif tentang keamanan dan kesehatan masyarakat.

Keluhan bermula saat pemilik dan operator restoran, mengaku punya sedikit waktu untuk bersiap ketika pelarangan makan di tempat diberlakukan pemerintah.

Banyak pelaku usaha yang mengaku telah menyiapkan bahan-bahan segar pada malam sebelum pelarangan, hanya untuk bangun dan diberi tahu bahwa tidak boleh makan di tempat selama sebulan.

Larangan makan di tempat pertama kali diterbitkan di Royal Gazette sekitar tengah malam pada Sabtu pekan kemarin dan mulai berlaku pada Senin (28/6). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA