Kepala otoritas pemantauan kesehatan Kampala, Wallen Naamara mengatakan lebih dari 800 orang disuntik vaksin Covid-19 palsu dari 15 Mei hingga 17 Juni.
Vaksin tersebut kemungkinan besar dioplos dengan memasukkan air ke dalam botol dan kemudian menjualnya.
Volume botol ilegal tampak berkurang dibandingkan dengan vaksin Covid-19 asli dan tutup wadah juga tampaknya telah dilunakkan.
"Isi label vaksin ini diduga telah dicuri dari suatu tempat atau diproduksi dari Nasser Road di Kamper tetapi tidak ada melewati jalur yang benar dari pemerintah," ujar Naamara, seperti dikutip
Daily Monitor pada Rabu (30/6).
Beberapa penerima vaksin palsu itu dilaporkan meninggal dalam serangan gelombang kedua pandemi Covid-19 di Uganda.
Kepolisian telah menggerebek sebuah lokasi yang diduga menjadi lokasi perakitan vaksin dan menangkap dua perawat. Petugas juga mendapatkan daftar orang yang diberikan obat palsu dan nomor sertifikat vaksinasi mereka.
Namun sejauh ini seorang dokter yang diduga bertanggung jawab atas tindakan ilegal itu masih buron.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.