Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Resmi Keluar Dari Konvensi Pencegahan Kekerasan Perempuan, Turki Dikecam Habis-habisan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 01 Juli 2021, 14:55 WIB
Resmi Keluar Dari Konvensi Pencegahan Kekerasan Perempuan, Turki Dikecam Habis-habisan
Aktivis perempuan melakukan demonstrasi menolak keluarnya Turki dari konvensi internasional untuk pencegahan kekerasan perempuan pada 19 Juni 2021/Reuters
rmol news logo Turki secara resmi telah mundur dari konvensi internasional untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan, rencana yang diutarakan Presiden Recep Tayyip Erdogan sejak Maret. Keputusan tersebut tak ayal memicu kecaman dari banyak pihak.

Keluarnya Turki dari konvensi tersebut oleh sebagian pihak dianggap karena Ankara tidak mengimplementasikannya secara ketat.

Bagi kelompok konservatif dan partai penguasa, perjanjian itu merusak struktur keluarga dan bahkan dianggap mempromosikan homoseksualitas.

"Penarikan negara kami dari Konvensi tidak akan mengarah pada kekurangan hukum atau praktis dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan," kata kantor Erdogan, seperti dikutip AFP, Kamis (1/7).

Keputusan Turki untuk menarik diri juga muncul ketika Dewan Komisaris Eropa untuk Hak Asasi Manusia Dunja Mijatovic mengirim menyatakan keprihatinan tentang kenaikan narasi homofobik oleh beberapa pejabat, beberapa di antaranya menargetkan Konvensi.

"Semua langkah-langkah yang disediakan oleh Konvensi Istanbul memperkuat fondasi keluarga dan hubungan dengan mencegah dan memerangi penyebab utama kehancuran keluarga, yaitu kekerasan," ujarnya.

Tindakan ini juga memicu aksi protes di seluruh negeri. Muncul juga tuntutan di pengadilan untuk menghentikan mundurnya Turki dari konvensi.

"Kami akan melanjutkan perjuangan kami. Turki menembak dirinya dengan keputusan ini," jelas presiden Federasi Asosiasi Perempuan Turki Canan Gullu.

Gullu mengatakan bahwa sejak Maret, perempuan dan kelompok-kelompok rentan lainnya lebih enggan meminta bantuan, akibatnya terjadi peningkatan kekerasan yang dramatis terhadap mereka.

Kecaman juga disampaikan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Konvensi Istanbul ditandatangani pada 2011 untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga dan mempromosikan kesetaraan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA