Dalam wawancara dengan
Axios beberapa waktu lalu, Khan mengatakan pria bukanlah robot, sehingga pakaian yang digunakan wanita akan mempengaruhi naluri pria.
"Jika seorang wanita mengenakan pakaian minim, itu akan berdampak pada pria, kecuali jika mereka adalah robot. Itu hanya naluri," ujar Khan.
Khan melanjutkan, hal itu juga tergantung pada budaya tempat seseorang tinggal.
"Jika tumbuh dalam masyarakat seperti Anda, mungkin itu tidak akan berdampak," sambungnya, merujuk pada budaya Barat.
Menurut Khan, situasi ini juga menunjukkan imperialisme budaya karena tidak semua tempat dapat menerima budaya dari tempat lain.
"Ini adalah imperialisme budaya. Apa pun yang dapat diterima dalam budaya kita, harus dapat diterima di tempat lain. Bukan itu," jelasnya.
Dikutip dari
The Independent pada Jumat (2/7), pernyataan Khan memantik kemarahan di media sosial. Warganet marah karena seorang tokoh pemimpin justru menyalahkan korban.
"Mengecewakan dan terus terang memuakkan melihat PM Imran Khan mengulangi menyalahkan korbannya terkait alasan kekerasan seksual di Pakistan," kata aktivis HAM di Lahore, Reema Omer.
“Hanya tiga hari setelah seorang anak diperkosa oleh seorang ulama, Imran Khan memilih untuk menyalahkan 'pakaian minim' yang dikenakan oleh perempuan untuk budaya pemerkosaan. Ini bukan keseleo lidah. PM kami adalah pembela pemerkosaan," ujar yang lain.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: