"Tidak, kami tidak ingin melihat bendera kami dikibarkan di Ukraina, kami menghormati kedaulatan Ukraina," kata juru Kremlin Dmitry Peskov kepada media, seperti dikutip dari
Tass, Jumat (2/7).
"Tetapi, tentu saja, kami tidak dapat bereaksi positif terhadap pernyataan Presiden Volodymyr Zelensky baru-baru ini," kata Peskov.
Baru-baru ini, Zelensky melontarkan pernyataan tidak mengakui bahwa Ukraina dan Rusia adalah satu bangsa. Menurut Zelensky, jika memang Ukraina dan Rusia adalah satu bangsa, maka bendera Ukraina akan berkibar di atas gedung parlemen Duma Negara.
Peskov menyayangkan pernyataan itu keluar dari seorang presiden sampai-sampai ia sulit untuk menganalisa apa alasan Zelensky mengatakan itu.
"Sulit untuk menganalisis alasan mengapa kata-kata seperti itu diucapkan seoleh presiden Ukraina. Kedengarannya aneh," kata Peskov.
Peskov mengatakan bahwa frasa 'satu bangsa' dan "bangsa yang bersaudara' yang baru-baru ini digunakan Presiden Vladimir Putin dalam pidatonya, itu sama saja menyandingkan dengan; Rusia dan Ukraina serta Rusia dan Belarusia.
"Kami adalah satu bangsa, tetapi memiliki dua negara bagian yang berbeda. Ini benar-benar begitu. Ini adalah kenyataan bahwa kami ada. Benar, setelah pecahnya Uni Soviet kami menemukan diri kami berada di negara bagian yang berbeda," kata Peskov.
"Secara alami, setiap negara benar-benar berdaulat, tetapi mereka sebenarnya adalah satu orang," tutup Peskov.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: