Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Nicolas Maduro: Joe Biden Punya Rencana Untuk Membunuh Saya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 04 Juli 2021, 10:45 WIB
Nicolas Maduro: Joe Biden Punya Rencana Untuk Membunuh Saya
Presiden Venezuela Nicolas Maduro/Net
rmol news logo Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuding Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memiliki rencana untuk membunuhnya. Tudingan yang sama juga pernah ia lontarkan pada mantan Presiden AS Donald Trump.

Maduro menyebut CIA dan badan-badan intelijen militer AS berencana untuk membunuhnya. Ia juga mempertanyakan apakah Biden berada di balik rencana tersebut.

"Apakah Joe Biden meratifikasi perintah Donald Trump untuk memimpin Venezuela ke dalam perang saudara dan membunuh kita? Ya atau tidak? Saya bertanya," ujar Maduro saat memberikan pidato pada Jumat (2/6), seperti dikutip Sputnik.

Ia mengklaim, kepala Komando Selatan AS Craig Faller dan Direktur CIA William Burns telah mengunjungi Kolombia dan Brasil untuk menyelesaikan persiapan dalam rencana pembunuhannya.

"Apa yang mereka lakukan? Sumber-sumber kami di Kolombia meyakinkan kami bahwa mereka datang untuk mempersiapkan rencana untuk menyerang hidup saya dan para pemimpin politik dan militer penting. Apakah Presiden Joe Biden mengizinkan rencana untuk membunuh saya dan para pemimpin politik dan militer penting di Venezuela? Ya atau tidak?" kata Maduro.

Meski begitu, Maduro tidak memberikan bukti yang memperkuat klaimnya itu.

Pada 2019, Maduro juga menuduh Trump telah mendesak negara tetangga Kolombia untuk berpartisipasi dalam rencana pembunuhan terhadap dirinya dan penggulingan pemerintahan Venezuela.

"Donald Trump tanpa ragu telah memberikan perintah untuk membunuh saya dan telah mengatakan kepada pemerintah Kolombia dan mafia Kolombia untuk membunuh saya," klaim Maduro ketika itu.

Setelah pemilu 2019 di Venezuela, kemenangan Maduro dianggap penuh kecurangan oleh AS. Washington kemudian mengakui pemimpim oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA