Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Varian Delta Menyebar Pesat, Iran Cepat Tetapkan Lagi Pembatasan Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 04 Juli 2021, 21:42 WIB
Varian Delta Menyebar Pesat, Iran Cepat Tetapkan Lagi Pembatasan Covid-19
Sejak awal pandemi, Iran diketahui telah melaporkan total 3,2 juta kasus infeksi dan 84.627 kematian. Ini adalah jumlah korban tertinggi di wilayah tersebut/Net
rmol news logo Pemerintah Iran mengambil langkah cepat setelah varian Delta menyebar pesat di negara tersebut. Pada hari Minggu (4/7), pemerintah Iran memberlakukan kembali sejumlah pembatasan di 275 kota yang dianggap sebagai zona merah atau zona orange, termasuk Teheran.

Sejumlah langkah pembatasan yang diambil antara lain, penutupan bisnis yang tidak penting, penutupan taman umum, restoran, toko makanan penutup, salon kecantikan, mal, dan toko buku.

Bukan hanya itu, pemerintah Iran juga memberlakukan larangan perjalanan antar kota dengan tingkat infeksi tinggi.

Sederet pembatasan ini diambil Iran demi memperlambat penyebaran varian Delta yang sangat menular.

Presiden Iran Hassan Rouhani sebelumnya pada Sabtu (3/7) memperingatkan soal adanya potensi "gelombang kelima" infeksi Covid-19 di negara itu.

Pembatasan terbaru ini dilakukan menyusul lonjakan kasus baru yang terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Sejak awal pandemi, Iran diketahui telah melaporkan total 3,2 juta kasus infeksi dan 84.627 kematian. Ini adalah jumlah korban tertinggi di wilayah tersebut.

Lonjakan itu juga terjadi karena Iran belum maksimal dalam kampanye vaksinasi. Menurut publikasi ilmiah online Our World in Data, kurang dari dua persen populasi di Iran yang sudah divaksinasi penuh.

Sementara itu, dikabarkan Channel News Asia, Iran mengatakan telah memberikan sekitar 6,3 juta dosis sejauh ini. Dosis vaksin yang diteri Iran terutama datang dari luar negeri, termasuk dari skema COVAX, yakni sebuah inisiatif internasional yang dimaksudkan untuk mendistribusikan vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Selain itu, Iran juga telah mengimpor vaksin Sinopharm dari China dan vaksin Sputnik V dari Rusia.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA