Sejumlah langkah pembatasan yang diambil antara lain, penutupan bisnis yang tidak penting, penutupan taman umum, restoran, toko makanan penutup, salon kecantikan, mal, dan toko buku.
Bukan hanya itu, pemerintah Iran juga memberlakukan larangan perjalanan antar kota dengan tingkat infeksi tinggi.
Sederet pembatasan ini diambil Iran demi memperlambat penyebaran varian Delta yang sangat menular.
Presiden Iran Hassan Rouhani sebelumnya pada Sabtu (3/7) memperingatkan soal adanya potensi "gelombang kelima" infeksi Covid-19 di negara itu.
Pembatasan terbaru ini dilakukan menyusul lonjakan kasus baru yang terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Sejak awal pandemi, Iran diketahui telah melaporkan total 3,2 juta kasus infeksi dan 84.627 kematian. Ini adalah jumlah korban tertinggi di wilayah tersebut.
Lonjakan itu juga terjadi karena Iran belum maksimal dalam kampanye vaksinasi. Menurut publikasi ilmiah online Our World in Data, kurang dari dua persen populasi di Iran yang sudah divaksinasi penuh.
Sementara itu, dikabarkan
Channel News Asia, Iran mengatakan telah memberikan sekitar 6,3 juta dosis sejauh ini. Dosis vaksin yang diteri Iran terutama datang dari luar negeri, termasuk dari skema COVAX, yakni sebuah inisiatif internasional yang dimaksudkan untuk mendistribusikan vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Selain itu, Iran juga telah mengimpor vaksin Sinopharm dari China dan vaksin Sputnik V dari Rusia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: