Hal itu diumumkan Modi ketika berpidato di CoWIN Global Conclave pada Senin (5/7). Ia mengatakan, aplikasi tersebut telah diminati oleh lebih dari 140 negara.
"Segera, CoWIN akan tersedia untuk semua negara," ujarnya, seperti dimuat
Times of India.
Dengan CoWIN, pengguna dapat melacak data seputar dosis pertama dan kedua, mendaftarkan dan menjadwalkan vaksinasi, hingga mengeluarkan sertifikasi sudah divaksin. Di dalamnya juga terdapat kapan, di mana, dan siapa yang melakukan vaksinasi, serta vaksin apa yang digunakan.
Modi menjelaskan, CoWIN akan menjadi barang publik global sehingga individu tidak perlu lagi membawa sertifikasi vaksin secara fisik, khususnya ketika melakukan perjalanan antarnegara.
"Mereka tidak perlu membawa-bawa kertas rapuh untuk membuktikan apa pun. Itu saja. tersedia dalam format digital. Tetapi yang terbaik dari semuanya, perangkat lunak ini dapat dikustomisasi ke negara mana pun sesuai dengan kebutuhan lokal mereka," jelas Modi.
"Sejak awal pandemi, India telah berkomitmen untuk berbagi semua pengalaman, keahlian, dan sumber daya kami dengan komunitas global dalam pertempuran ini," sambungnya.
Menurut Modi, aplikasi yang dikenal dengan Aarogya Setu di India itu sudah digunakan oleh hampir 200 juta pengguna.
Sejauh ini, India telah memberikan lebih dari 350 juta dosis vaksin Covid-19. Dalam beberapa hari terakhir, India memvaksinasi sekitar 9 juta orang dalam satu hari.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: