Penutupan dilakukan setelah pasar grosir terbesar di kota itu mencatat setidaknya 39 kasus yang ditularkan secara lokal. Itu diketahui setelah pihak berwenang melakukan pengujian massal Covid-19.
Berbicara pada inspeksi mendadak di pasar pada hari Selasa, Nguyen Van Nen, sekretaris Komite Partai kota, mengatakan: “Kami tidak punya pilihan selain menangguhkan pasar grosir terbesar untuk mengekang penyebaran."
"Lebih banyak kasus diharapkan dalam beberapa hari mendatang karena lebih banyak orang akan diuji," katanya, seperti dikutip dari
Vietnam News.
“Situasinya tetap kompleks,†kata Nen, seraya menambahkan bahwa manajemen pasar harus bekerja sama dengan tenaga kesehatan setempat untuk mempercepat pelacakan kasus.
Nen mengatakan, keterlambatan dalam proses penelusuran menyebabkan tantangan besar dalam menghentikan penyebaran.
“Jika ada kekurangan tenaga medis, manajemen harus melapor ke kota agar kota bisa mengatur personelnya,†ujarnya.
Nen juga telah mendesak otoritas Distrik 8 untuk fokus pada pelacakan, zonasi, dan pengujian cepat untuk memastikan keamanan sehingga pasar dapat dibuka kembali sesegera mungkin.
Direktur perusahaan manajemen pasar Bình ien, Phan Thanh Tan mengatakan pasar telah membentuk komite pengarah untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19, yang bekerja dengan sektor kesehatan setempat untuk mengembangkan rencana pencegahan pandemi, yang memerlukan deklarasi medis dan pemeriksaan suhu tubuh untuk semua orang yang memasuki pasar.
"Sebanyak 8.000 pedagang kecil dan pekerja di pasar divaksinasi selama putaran keempat skema vaksin kota," menurut Tan.
Ho Chi Minh City merupakan hotspot pandemi terbesar di Vietnam, dengan lebih dari 7.100 kasus tercatat pada Selasa (6/7) sore.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: