Lockdown di Yangon mulai diberlakukan pada Kamis (8/7), untuk 10 kotapraja Yangon atau 1,5 juta orang.
Dengan aturan ini, hanya ada satu orang yang diizinkan keluar untuk setiap satu rumah dengan alasan non-medis.
Dimuat
Channel News Asia, Kementerian Kesehatan mengatakan, hanya mereka yang melakukan pekerjaan pemerintah yang dikecualikan dari aturan.
Aturan diberlakukan setelah Myanmar melaporkan hampir 4.000 kasus baru Covid-19 pada Rabu (7/7), meningkat signifikan dari awal Mei yang mencatat kurang dari 50 kasus per hari.
Ketika wabah Covid-19 muncul pada tahun lalu, Myanmar telah memberlakukan lockdown di sebagian besar wilayahnya. Namun ekonomi mengharuskan Myanmar melonggarkan aturan.
Kemudian sejak militer melakukan kudeta pada 1 Februari, ribuan dokter, sukarelawan dan pegawai negeri telah bergabung dalam kampanye pembangkangan sipil massal untuk memprotes rezim militer.
Hingga saat ini, TV pemerintah melaporkan, sekitar 1,75 juta orang di Myanmar telah divaksinasi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: