Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Cuitan Gambar Bendera Yang Dihapus, Taiwan Minta AS Tidak Picu Kesalahpahaman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 08 Juli 2021, 17:04 WIB
Soal Cuitan Gambar Bendera Yang Dihapus, Taiwan Minta AS Tidak Picu Kesalahpahaman
Akun Twitter Taiwan Tsai Ing Wen me-retweet postingan yang sudah dihapus dari Tim Tanggap Covid-19 Gedung Putih/Repro
rmol news logo Taiwan meminta Amerika Serikat tidak memicu kesalahpahaman atau spekulasi yang tidak perlu terakit dengan cuitan Twitter yang dihapus baru-baru ini.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sebelumnya, Tim Tanggap Covid-19 Gedung Putih pada pekan ini mengunggah cuitan (tweet) di Twitter sebuah gambar yang memberikan rincian sumbangan vaksin Amerika Serikat secara global. Termasuk di dalam foto tersebut adalah dosis vaksin Moderna yang disumbangkan Amerika Serikat untuk Taiwan bulan lalu.

Di dalam foto itu terdapat gambar bendera Taiwan yang ditempatkan sejajar bersama dengan bendera negara lain yang mendapatkan vaksin.

Menanggapi cuitan itu, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen me-retweet dan menambahkan komentar yang berbunyi, "Terima kasih kepada Amerika Serikat atas kemurahan hati Anda. Bersama-sama, kita akan mengalahkan pandemi ini,".

Namun, tidak lama setelah itu, cuitan itu dihapus dari akun Twitter Tim Tanggap Covid-19 Gedung Putih pada Rabu (7/7).

Tidak jelas mengapa pihak Amerika Serikat menghapus cuitan itu. Namun diketahui bahwa Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang tidak secara resmi mengakui pemerintahan Taiwan.


Sejauh ini, Amerika Serikat hanya memiliki hubungan resmi dengan China yang mengklaim Taiwan sebagai wilayah China di bawah kebijakan "satu China".

Negeri Paman Sam pun hanya menjalin hubungan dengan Taiwan melalui jalur informal, dan bukan jalur pemerintahan.

Namun, dalam unggahan foto yang kemudian dihapus itu, bendera Taiwan disejajarkan dengan bendera negara-negara lain yang juga mendapat bantuan vaksin dari Amerika Serikat.

Menanggapi hal itu, jurubicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan bahwa cuitan itu hilang.

“Mengenai alasan penghapusan tweet ini, karena media memiliki interpretasi yang berbeda, Kemlu telah meminta kantor perwakilan di Amerika Serikat untuk mengingatkan Amerika Serikat agar tidak menimbulkan spekulasi atau kesalahpahaman yang tidak perlu dari semua lapisan masyarakat karena penghapusan tweet terkait," jelasnya, seperti dikabarkan Reuters (Kamis, 8/7). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA