Hal itu dipastikan oleh Direktur Pelaksana COVAX Aurelia Nguyen pada konferensi pers yang diselenggarakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia di Afrika. Nguyen memastikan bahwa pengiriman vaksin harus ditingkatkan mulai September tahun ini.
Nguyen mengatakan sejauh ini COVAX telah mengirimkan sekitar 25 juta dosis ke 44 negara Afrika.
Namun skema tersebut mengalami hambatan pengiriman, sebagian karena pembatasan ekspor India yang mencegah COVAX untuk mendapatkan dosis dari Serum Institute of India, salah satu produsen vaksin terbesar di dunia, yang membuat suntikan vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca.
Meski begitu, seperti dikabarkan
Reuters, Nguyen mengatakan COVAX telah melakukan pembicaraan dengan pemerintah India dan Serum Institute dan bahwa pihaknya mempertimbangkan dimulainya kembali pasokan dari India menjelang akhir tahun ini, meskipun situasinya masih cair.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.