Menurut keterangan jurubicara GNU, Mohamed Hamouda keputusan itu diambil Libya sebagai langkah pencegahan. Pemerintah menganggap adanya situasi yang memburuk dan sistem kesehatan serta meningkatnya jumlah kasus dengan varian delta virus corona di Tunisia.
"Penutupan perbatasan darat dan bandara dengan Tunisia akan dimulai pada Kamis tengah malam," kata Hamouda.
Dia juga mengatakan bahwa universitas dan sekolah telah menangguhkan kelas selama sekitar dua minggu karena alasan yang sama.
Setelah berhasil menahan virus dalam gelombang pertama tahun lalu, Tunisia bergulat dengan peningkatan infeksi. Kondisi ini juga telah memberlakukan penguncian di beberapa kota sejak pekan lalu, tetapi menolak penguncian nasional penuh karena adanya krisis ekonomi.
Jumlah total kasus di Tunisia telah meningkat menjadi sekitar 465 ribu, dengan lebih dari 15 ribu kematian yang tercatat.
"Libya melalui konsulat di Tunisia, akan mengurus warga negaranya yang terdampar di wilayah Tunisia sebagai akibat dari keputusan ini sampai mereka difasilitasi kembali ke negara itu," kata Hamouda, seperti dikabarkan
Reuters.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: