Demikian hasil survei yang dilakukan oleh lembaga think tank The Australia Institute di Australia dan Taiwan, seperti dikutip
The Guardian, Jumat (9/7).
Daru 603 orang Australia yang disurvei, 42 persen di antaranya menyakini China akan menyerang Australia, dengan 6 persen mengatakan segera dan 36 persen dalam beberapa waktu.
Sementara untuk pertanyaan serupa, dari 606 orang Taiwan yang disurvei, sebanyak 51 persen yakin China akan menyerang Taiwan. Sebanyak 4 persen mengatakan segera dan 47 persen dalam beberapa waktu.
"Mengingat perbedaan sejarah dan geografis Australia dan Taiwan, sungguh mengejutkan bahwa orang Australia bisa lebih takut daripada Taiwan dalam mengantisipasi serangan dari China," ujar kepala program urusan internasional dan keamanan di The Australia Institute, Allan Behm.
Meski begitu, Behm mengatakan, ketakutan tersebut tidak diragukan karena retorika China telah memicu kekhawatiran dan ketidakamanan di Australia.
“Bagi orang Taiwan, potensi perang dan konsekuensinya tetap sangat nyata, sementara orang Australia, dan mereka yang ‘menabuh genderang perang’, mungkin tidak sepenuhnya memahami apa yang akan terjadi dengan perang dengan China," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: