Sepuluh Bulan Normalisasi, UEA Buka Kedubes Di Israel Pekan Ini

LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>

LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Senin, 12 Juli 2021, 08:40 WIB

Sepuluh Bulan Normalisasi, UEA Buka Kedubes Di Israel Pekan Ini

Kesepakatan Abraham antara para pemimpin Amerika Serikat, Israel, Uni Emirat Arab, dan Bahrain pada September 2020/Net

Uni Emirat Arab (UEA) akan membuka kedutaan besarnya di Tel Aviv, Israel pada pekan ini, tepatnya Rabu (14/7), sekitar sepuluh bulan setelah normalisasi dilakukan.

BERITA TERKAIT:

Dari laporan The Times of Israel pada Minggu (11/7), pembukaan kantor kedutaan itu akan dihadiri oleh Presiden Israel Isaac Herzog.

Israel telah mengoperasikan misi diplomatiknya di UEA sejak Januari, setelah kedua belah pihak melakukan normalisasi pada September 2020.

Pada akhir Juni, Israel telah membuka kedutaan besarnya di Abu Dhabi. Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid juga meresmikan Konsulat Jenderal di Dubai.

Normalisasi UEA dan Israel ditengahi oleh Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Donald Trump, yang dikenal dengan Abraham Accord. Selain UEA, Bahrain juga ikut menandatangani kesepakatan tersebut di Washington.

Kemudian, Maroko dan Sudan mengikuti dan setuju untuk menormalkan hubungan dengan Israel.

Pejabat UEA mengatakan normalisasi hubungan dengan Israel dimotivasi murni oleh keinginan untuk mencegah aneksasi Tepi Barat yang direncanakan mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Sebagai imbalan atas kesepakatan itu, pemerintahan Trump berjanji untuk menjual jet tempur F-35 ke UEA, tetapi penjualan itu ditunda oleh pemerintahan baru Joe Biden.