Begitu klaim yang disampaikan oleh Presiden kuba Miguel Diaz-Canel pada Senin (12/7), seperti dikutip
Sputnik.
"Ada sekelompok orang yang disewa oleh pemerintah AS, dibayar secara tidak langsung melalui badan-badan pemerintah AS untuk mengorganisir demonstrasi semacam ini," ujar Diaz-Canel ekpada pendukungnya dalam sebuah pidato.
Sebelumnya, Diaz-Canel menyerukan para pendukungnya untuk turun ke jalan setelah menuduh AS dan musuh-musuh Revolusi Kuba mencoba mengacau.
Pada Minggu (11/7), ribuan warga Kuba berkumpul di pusat kota Havana untuk memprotes krisis ekonomi yang semakin buruk di tengah pandemi.
Sejumlah pengunjuk rasa menyerukan agar Diaz-Canel mundur. Beberapa pengunjuk rasa juga menuntut agar pemilihan umum bebas diadakan.
Protes serupa terjadi di delapan kota. Presiden sendiri secara pribadi bergabung dengan pawai di kotamadya San Antonio de los Banos di Havana.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: