Sepanjang malam petugas terus menyisir puing-puing hotel melati yang runtuh pada Senin (12/7) malam tersebut.
Sebelumnya, pihak berwenang mengatakan telah satu orang yang meninggal dalam insiden tersebut.
Tidak ada informasi lebih lanjut yang diberikan tentang jumlah orang yang masih hilang. Dan hingga saat ini penyebab runtuhnya gedung masih dalam penyelidikan.
Hotel ini dibuka pada 2018 dan memiliki 54 kamar tamu, menurut daftarnya di situs perjalanan Ctrip.
Gambar dari tempat kejadian menunjukkan pekerja penyelamat berpakaian oranye berkerumun di atas tumpukan besar puing-puing.
Suzhou, sebuah kota berpenduduk lebih dari 12 juta kira-kira 100 kilometer (60 mil) barat Shanghai, adalah tujuan populer bagi wisatawan yang tertarik dengan kanal dan tamannya yang berusia berabad-abad.
Bangunan runtuh atau kecelakaan tidak jarang terjadi di China, seringkali karena standar konstruksi yang lemah atau korupsi.
Maret lalu, sebuah hotel hotel karantina di kota Quanzhou China juga runtuh dan menewaskan 29 orang, dengan pihak berwenang kemudian menemukan bahwa tiga lantai telah ditambahkan secara ilegal ke struktur empat lantai asli bangunan itu.
Kemudia pada bulan Mei, sejumlah penghuni gedung pencakar langit tertinggi di China, SEG Plaza di selatan kota Shenzhen, dievakuasi petugas setelah berguncang beberapa kali selama beberapa hari.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: